Menulis… ah menulis.
9 November ini Forum Lingkar Pena
Jatinagor mengadakan pertemuan pertama dengan calon anggota barunya. Waaah
senangnya bertemu dengan orang-orang hebat.
Bersama
Bapak M. Irfan Hidayatullah, penulis Sang Pemusar Gelombang, kami membicarakan banyak hal, mulai dari sejarah
FLP sampai apa itu menulis yang sebenarnya. Saya mencatat beberapa hal.
Menulis memang salah satu cara
merubah peradaban, tapi tidak selamanya tulisan dapat membentuk peradaban, pada
saatnya nanti, ketika tidak ada lagi fasilitas, mungkin menulis tidak lagi
efektif, tapi ada cara lain. Mungkin saja yang efektif menulis si atas daun, seperti film india jaman dulu, Mohabaten, atau cara lainnya. Tapi bagaimanapun, untuk saat ini, selagi bisa,
kita harus memanfaatkan jaman yang ada.
Apa yang harus dilakukan untuk
menjadi penulis produktif?
Efektifkan fasilitas yang ada,
apapun itu, buku, laptop, sehelai daun sekali pun. Pak Irfan juga menceritakan
penulis produktif, Fahd Djibran penulis perjalanan
rasa, katanya Fahd Djibran bisa memanfaatkan waktu lampu merah, ketika
lampu merah beliau menulis. Bayangkan saja, kalu setiap hari macet satu jam
saja?
“Penulis sejati tidak pernah
perhitungan dalam membeli buku.” Kata Pak Irfan. Tentu saja, dalam menulis
harus dibarengi dengan intektualitas. Membaca dapat menambah ilmu kita untuk
menulis, agar tulisan kita bisa dipertanggungjawankan.
Menaklukan media, walaupun menulis
tidak perlu berorientasi pada pendapatan, tapi menulis butuh pengakuan, maka
itu, media harus dimanfaatkan.
Yang terakhir, jangan menunggu
waktu. Menulis tidak memerlukan waktu yang lama, tapi harus konsisten dan yang
terpenting dimulai dari sekarang.
Waah… seru banget kan ilmu baru
yang saya dapat dari FLPJ, biar sederhana tampilannya, tapi hangat suasananya
:D
0 komentar:
Posting Komentar