Selamat datang!

Pages

Senin, 25 Maret 2013

Cerita Kupu-kupu di siang AMC

Terkadang manusia butuh banyak kekanak-kanakan untuk mengerti bahagia itu seperti apa
Terkadang manusia butuh banyak menangis untuk mengerti salah itu seperti apa
Terkadang manusia butuh sedikit merenung untuk mengetahui hidup itu seperti apa

Saraholmes, begitu ia ingin di panggil. Sahabat satu jurusan di Sastra Jerman Unpad, bersamanya hari ini kami meneliti sesuatu yang sangat sesuatu.

Sesuatu yang setelah melihatnya, kami menyepakati suatu hal, yaitu hidup tidak bisa sendirian, hidup butuh penyemangat, pemacu motivasi, sesuatu yang membangkitkan yang lemah dengan cinta.

Hari ini, kami duduk-duduk di depan AMC (Al-Mushlih center), suatu tempat yang sangat nyaman untuk berbagi cerita. Tanpa di sadari, dengan sendirinya rasa nyaman itu datang.

Hari ini, tumben saja kami ingin berada di luar, biasanya di dalam. Padahal hari ini angin cukup kencang, sesekali melihat ular-ulat yang berjatuhan, daun-daun berguguran, hingga sampai pada akhirnya kami menyadari bahwa banyak sekali kupu-kupu hari ini. Tidak seperti biasanya.

Dari sekian banyak kupu-kupu yang kami amati, ada satu yang menyadarkan kami tentang memotivasi sesama.

Ada seekor kupu-kupu berwarna kuning putih yang terus berputar-putar, kami awalnya bingung, apa yang sedang kupu-kupu itu lakukan. Sembahyang kah? menari kah? atau gila kah?

begitu kami sedikit menundukan kepala, ternyata ada seekor lagi kupu-kupu berwarna sama yang terkapar. Saya tidak tahu apa maksud kupu-kupu itu sampai akhirnya ia mengangkat kupu-kupu yang terkapar. Berkali-kali jatuh. Tapi ia angkat lagi, sampai akhirnya ia mampu membawa kawannya yang terkapar sejauh dua langkah saya. Dua kupu-kupu itu terkapar, saya pikir, mereka pasti kelelahan, menyerah sudah sang kawan yang ingin menolong.

But, hal terindah terjadi selanjutnya. Ketika saya pikir mereka sudah kelelahan dan mungkin saja mati, ternyata tidak, mereka terbang, kedua kupu-kupu kuning putih itu terbang.

saya pikir yang terjadi adalah, si kupu-kupu menyalurkan semangat dan energi positif pada kawannya yang terkapar tadi. Dengan kesungguhannya membangkitkan sang kawan, ia mampu membuat mereka terbang bersama, melupakan segala penderitaan sebelumnya juga bersama.\

Agak klasik memang, sesederhana itu saja peran seorang teman, saling menyemangati, pun peran seorang anak, ibu, saudara, sepupu dan kerabat lain, sederhana, hanya butuh saling memotivasi dan menyemangati.

Ketika di odong-odong, saya berkata pada Saraholmes, "Rah, berarti, manusia emang gak bisa hidup sendirian, ya..."

0 komentar:

Posting Komentar