Selamat datang!

Pages

Minggu, 02 September 2012

Nikmati seni secara normal!

Kemarin setelah pulang dari kampus, saya keluar kamar kos karena mendengar sesuatu. Gedapak-Gedepuk, prer-prot, kintrang-kintrong, dung dung teng, asik banget dah! Nyunda abis musik tersebut. Saya mencari tahu, apakah itu, ternyata dipinggir jalan ada pertunjukan kuda lumping, tapi anehnya, nyanyiannya, iwak peyek, dan entah apa lagi judul dangdut itu, yang jelas, ngedut abis lah! 

Begitu saya nongol, ternyata banyak sekali orang yang penasar juga ingin melihat. Sepanjang jalan macet gila! karena mereka melakukan pertunjukan secara pawai, sampai memenuhi badan jalan. 

Dan ada satu hal yang membuat suasana horor, yaitu adegan seorang pemuda yang guling-gulingan sambil menunggangi kuda lumping tersebut dengan sekujur tubuh basah dengan air. Dan banyak orang yang bergoyang mengikuti musik secara seronok. Saya tidak mengerti, Apa itu bagian dari seninya, atau emang orang-orang itu aja yang memang doyang bergoyang seronok, maksud saya, ya ampun, bisa gak sih, menikmati seni dengan cara normal aja?

Lalu ada warga yang memberitahu saya, kalau mereka yang terbuai sampai kesurupan dan bergoyang itu, biasanya karena ada hal mistis yang memang biasanya selalu ada dalam seni tari ini. Lalu saya diam, ada tiga kemungkinan di kepala saya.

1. Mungkin saja itu memang benar karena hal mistis.
2. Mungkin saja orang-orang itu dibayar untuk menarik perhatian, kalau memang benar hal itu karena mistis, kenapa hanya sebagian orang saja yang terbuai? yang lain tidak? kecuali dalam pemilihan orang ada kriteriannya, atau kenapa bisa sebagian orang saja, karena uangnya tidak cukup untuk membayar orang seJatinangor? sudahlah lupakan saja.
3. Emang sebenernya, orang-orang itu suka berjoget seperti itu.

Saya sangat setuju dengan pertunjukan seni tersebut, saya sangat suka mendengar musiknya, tapi gak usah pake goyang seronok juga kaleee. Gimanapun tari tradisional memang harus di lestarikan, dengan cara dan apresiasi yang benar. 

saya tidak begitu mengerti bagaimana seni yang baik. Tapi, saya tahu apresiasi yang sampai seronok itu gimana gitu, karena budaya kita kan sopan dan indah.  Tul gak?  Nikmati saja seni dengan cara yang normal daripada hebring. Tul gak? 


Sudahlah, saya cuma aneh kok, gak ada maksud lain. cuma merasa ada yang aneh saja :) foto ini lebih baik tidak ditiru, maaf memasukan dalam blog ini, hanya sebagai bukti bahwa yang saya tuliskan memang benar terjadi, saya tidak mengada-ada. suerrr!!!

Sabtu, 01 September 2012

Mr. K dan kesempatan

"Ribuan kili jalan yang kau tempuh

lewati rintangan, demi aku anak,u

ibuku sayang, masih terus berjalan

walau tapak kaki penuh darah penuh nanah..."


Saya teringat sesuatu ketika teteh yang sekamar dengan saya membacakan lirik lagu dari Iwan Fals ini, ada satu wajah yang tiba-tiba saja melintas di mata saya, kibatan anginnya mengenai bulu mata saya. wajah itu bukan ibu saya, tapi salah satu teman SD saya. Saya akan menyebutnya dalam kisah ini Mr. K. heheh. keren kan? Mr. K, gak pake Pop!

Mr. K ini adalah teman berantem saya semasa SD, orangnya sangat menyebalkan, wajahnya penuh dengan kesedihan dan kekesalan, orangnya pendiam. Paling tidak suka ada yang memerintah dan mengaturnya, hatinya dingin seperti air di Jatinangor :P heheh. Serius!

Mr. K orang yang kaku itu, ketika pengambilan nilai menyanyi menyanyikan lagu itu. Seorang Mr. K! dengan suaranya yang sumbang, matanya mengawang seperi memikirkan sesuatu, ketika saya langsung mangap dan,  Jleb banget. walaupun sumbang, tapi Mr K menyanyikannya dengan sepenuh hati.

Sejak itu, saya dankawan-kawan yang lain mengerti kenapa Mr. K bisa sedingin itu, karena beban yang ditanggungnya...

Mr. K, adalah orang yang pintar dalam matematika, bocah kumel tinggi kurus yang pintar Matematika, yang dingin itu... saya sangat sedih ketika melihatnya sedang mengangkat satu plastik besar berisi ikan, Orang yang superdupermegagigabite cerdas Matematika itu jadi kuli angkut di pasar ikan Parung.

Saya benar-benar gak habis pikir, kenapa? Apa yang kurang dari otaknya? apa yang kurang dari rajinnya? dia sangat rajin dan ulet. Kenapa?

Sejak melihatnya di pasar ikan itu, saya selalu bertanya-tanya, bahkan sempat kesal karena si Mr. K kenapa harus tidak melanjutkan sekolah? kenapa harus jadi kuli? kenapa???

Tapi sekarang saya sadar, ternyata, itu terjadi untuk mengingatkan kita, bahwa tidak semua orang punya kesempatan, yang bagi sebagian orang adalah hal mudah. Kenapa harus orang yang cerdas yang tidak memiliki kesempatan? Untuk mengingat orang yang punya kesempatan untuk lebih keras untuk menuntut ilmu...
Terus, Mr, K cuma jadi tumbal aja? Gak kok, Allah tahu apa yang Ia lakukan dengan hambanya. Mr. K adalah orang yang menginspirasi bagi saya, insyaallah, tidak akan Allah terlantarkan orang yang bermanfaat :)