Selamat datang!

Pages

Selasa, 04 Juni 2013

Finding ourselves ^^ - Belajar dari Harry Potter


                “Life is not about finding yourself. Life is about creating yourself”


Kata-kata itu saya dapat dari buku tulis yang saya beli di favorit stationary. Entah mengapa kalimat itu begitu menghipnotis. Versi lebainya, saya tidak bisa melupakan kalimat itu dalam sepuluh menit kedepan.
Kalau dipikir-pikir, ada benarnya juga kata-kata itu. Mencari? Sampai kapan kita mau mencari diri kita? Bukankah ada yang lebih mudah? Yaitu, membentuknya sendiri. Logikanya,  kalau ada yang lebih mudah, mengapa mencari yang sulit. Hanya saja, disini bagaiman kita menginginkan diri kita.
Saya jadi ingat Film harry pottes the chamber of secret

Setelah menaklukan bassilik Harry mengungkapkan apa yang mengganjal di pikirannya kepada Dumbledore, tentang mengapa ia berada di Gryffindor pada saat seleksi masuk Hogwart.
“Ada persamaan antara saya dan Tom Ridle (Voldemort). . . “ katanya.  “Berarti topi, seleksi benar, saya seharusnya berada di slyhterin.“
Kata Dumbledore, “Benar bahwa kau punya kekuatan voldemort: tegas, cerdik dan suka melanggar peraturan. Tapi mengapa topi seleksi menempatkanmu di Gryffindor?“
“Karena saya yang menginginkannya.”
„Exactly, itulah yamg membedakanmu dengan Voldemort. Bukan keahlian yang menunjukan siapa kita sebenarnya, tapi pilihan yang kita ambil.”
Ya, begitulah. Harry bukan menemukan dirinya di Gryffindor, tapi ia meminta sang topi untuk menempatkannya di Gryffindor.

Kurang puas dengan ilustrasi Harry? Ayo kita cek Alquran, saya lupa lengkapnya, tapi di surat itu dituliskan, Allah tidak akan mengubah suatu kaum, kecuali mereka mengubahnya sendiri.

Ah, Fahda... fahda... bicara itu mudah, teori itu mudah! Ya, saya juga tahu. Saya juga sedang berusaha, membentuk diri itu memang harus praktik dengan serius. Saya tahu. Tapi bukan hal yang mustahil dari hanya sekedar teori lalu melekat hingga bisa diaplikasikan, bukan?
Wallauhualam. Semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar