Selamat datang!

Pages

Kamis, 30 Agustus 2012

Tali yang tersambung - untuk adik-adikku yang akan UN

Beberapa waktu lalu, sahabat saya menanyakan berapa nilai Ujian Nasional saya. saya selalu menjawab,"Itu hanya saya dan Allah saja yang tahu." 
Teman-teman berpikir, pasti nilai ujian nasioal saya bagus. sekalian ngasih tahu, saya mendapat nilai 4,25 di salah satu mata pelajaran. sedih? tidak, tapi sediiiiihhh bangeeet.

 Disaat teman kita sibuk mencari orang "Yang baik hati" untuk memberikan contekan, lebih baik kita mempersiapkan diri untuk sukses dengan nilai sendiri kan? malah ada juga, yang sudah les, belajar kelompok, terus belajar di rumah juga, apa lagi ya, foto kopi soal-soal setumpuk, eeehhh nyontek juga, yang bikin aneh lagi, pas Pengumuman deg-degan lagi! ckckckck

ah, Fahda sok. kayak gak pernah nyontek aja!
Pernah, saya pernah nyontek, alhamdulillah saya pernah bukannya sedang mencotek. lebih baik kejelekan itu di masa lalu daripada sekarang, kan?
 "Tapi kan UN gak gampang,bikin galau." so what? emang susah.

Perasaan yang serba galau memang wajar terjadi, tapi masa iya, UN sudah mau besok, kita masih galau? kata smash juga kan, "NO MORE MELOW, SAY NO TO GALAU, NO MORE SAD SAY NO TO FEAR."
Sebagian orang memilih untuk belajar kelompok, ikut bimbingan belajar dan bimbel disekolah. Tapi sangat di sayangkan, masih banyak diantara kita yang mengharapkan bocoran. Ha, bocoran? Ya, bukan bocoran yang ketika hujan membasahi pipi kita, tapi jauh lebih mengeringkan hati kita. sebagian orang merasa lebih tenang kalau sudah mendapatkan bocoran. kok bisa?
 padahal... Percaya atau tidak, manusia itu mempunyai God Spot, atau lebih dikenal hati nurani. Termasuk di dalamnya adalah kejujuran. Bagaimana mungkin, hal-hal seperti mencotek dapat menentramkan hati? Karena jika manusia melanggar hati nuraninya, pasti perasaan bersalahlah yang muncul, menyesal, kecewa bahkan marah pada diri sendiri, itulah yang membuat hati kita kekeringan. Kalau kebiasaan yang membuat hati kita kekeringan dilakukan secara intensif, jangan salahkan kalau kita mengalami masa paceklik hati. Titik-titik nurani kita terputus satu per satu. Jujur, bersih, damai, peduli, kasih sayang, melindungi, rasa itu habis sudah. Yang tinggal, hanya manusia berjiwa kering.
Semua manusia pasti akan bermasyarakat, akankah manusia berjiwa kering dapat bermasyarakat? Kita pasti punya cita-cita kan? Psikologi misalnya. Apabila ijazah mereka hasil dari ketidak jujuran, masa iya, mereka mensugestikan pasiennya untuk berbuat ketidak jujuran? Kalau pun mereka mensugestikan hal yang baik, dari mana asalnya? Dari kemunafikan? Guru? Politikus? Penulis? Diplomat? Dokter? Sama saja. Mau kita berikan apa negara kita? Akankan kericuhan saat ini terulang pada generasi kita? Yang nantinya akan kita tularkan lagi kegenerasi selanjutnya? Bad habbit, tidak akan selesai membahasanya. Tapi jangan khawatir. Manusia selalu diberikan tali, tali yang tidak akan pernah putus. Tali yang akan menyambungkan titik-titik nurani kita. Tali pertolongan Allah. Kita tahu, UN itu tidak mudah, kita tahu keadaan kita belum cukup. Tapi ada zat Yang Maha Besar yang akan membuatnya mudah. Dia yang mengatur inspirasi dan ekspirasi dalam hitungan detik, yang mengatur sirkulatori, yang mengatur tata surya. Tidak ada satu pun yang luput dari perhitungaNya. Jelas hanya meluluskan kita semua UN, mudah saja bagiNya, tidak ada yang mustahil bagiNya. Hanya saja, bagaimana prosesnya, itulah yang dinilaiNya. UN boleh saja berpatokan pada nilai, tapi ujian keimanan tidak. Kejujuran bukanlah hak pelajar, tapi kewajiban semua orang. Janji Allah tidak akan pernah bohong, ketika Ia berkata akan mengabulkan doa hambanya yang bersungguh-sungguh, maka, seharusnya kita percaya. Ketika keadaan terdesak dan kita meminta dengan sungguh-sungguh, Allah langsung mengabulkannya. Kalau keadaannya kita dapat bocoran dan lain sebagainya, yang bersifat tidak mendesak, akankan Allah mengabulkannya? Apalagi dengan cara yang tidak halal. Bukankah dikejar Anjing galak yang rabies akan membuat kita lebih cepat berlari? Jika dibelakang kita ada hiu, lebih cepat berenang?

Teruntuk adik-adikku yang mau ujian nasional, mumpung masih banyak waktu. Belajar, Man jadda wa jada :) semangaaat!!! Yang terpenting adalah, ridho Allah S.W.T jangan dengarkan orang yang tidak mendukung :) biar nilai jelek, yang penting lulus, lebih bagus lagi, kalau nilainya bagus siii... Jangan kayak Fahda, Jore pisan :p

Ya, Allah…
            Ya Allah, Engkau Maha Besar…
            Engkau menyaksikan kerja keras kami dalam UN
            Engkau Maha Melihat
            Pastilah Engkau menyaksikan proses kelulusan kami
            Lindungilah kami dari cara yang tidak baik
            Luluskanlah kami dengan percikan ridhoMu, ya Rabb
            Luluskanlah kami
            Agar kelak, kami menjadi manusia yang bermanfaat bagi negeri kami
            Negeri yang kami ingin, engkau ridhoi juga
            Indonesia kami
            Haruslah Indonesia yang jujur dan mulia, ya Rabb…

Selasa, 28 Agustus 2012

First Kiss


Wow, jangan sinis dulu dengan judul yang agak gimana gini, walaupun  yagak gimana gitu, tapi simak dulu isinya, jangan langsung ngayab kemana-mana dulu, ya.

Curhatan ini saya tulis karena kejadian beberapa lalu, saat itu saya sedang di sumedang, di fakultas ilmu budaya universitas padjajaran, ehmmm kalau yang belum tahu, saya diteima di sana, pamer? Gak kok, Cuma ngasih tahu sekalian minta di cie-in. ooops!
 
Jadi, dalam rangkaian ospeknya, disana disebut opera budaya, ada kegiatan training motivasinya. Tahu sendirikan, kalau udah masuk muhasabah, bayangkan orang tua, janur kuning, ee.. bendera kuning, masa-masa bersama orang tua, dan sebagaianya sebagai sebagainyalah. Berhubung saya lagi homesick, jadilah suara saya paling membahana, cairan yang enggak pantes dikeluarin, maksudnya dari hidung, keluar tanpa komando dan gak tahu diri. Saat teringat wajah ibunda tercinta, habis sudah harga diri saya sejalan dengan yang keluar itu. Kalau sudah sehisteris itu tandanya dosa kita sudah menggunung ke ibunda kita.

Fahda, apa hubungannya dengan first kiss?
Well, waktu smp, saya lumayan salah gaul, ooops, temen-temen se-jahiliyahan dulu, damai yeeee… seusia smp dulu, pembicaraan mengenai first kiss sudah tidak tabu lagi untuk anak-anak unyu kaya kita (dulu), dari teng bel istirahat, sampai teng bel masuk, itu mulu yang di bicarakan, dan itu dari senin sampai sabtu looh. Dengan bangga masing-masing dari mereka menceritakan kebanggaan mereka akan kejadian yang pasti Allah benci, dan itu, mereka bangga banget, buat mereka, bagi loe yang ‘belum’ loe norak -_- mengukur kegaulan seseorang dari situ, sumpah kasihan banget saya (maksudnya?!??).
Maaf sebelumnya, postingan ini agak fulgar, tapi, demi meluruskan dari mana dan siapa first kiss kita sebenarnya.
Ingat – pastinya enggak, waktu kita lahir dulu, ibunda kita dengan susah payah mengeluarkan kita, dengan harapan setinggi-tingginya untuk kita lahir dengan congrat, setiap tetesan peluhnya mewakilkan keinginan bunda untuk keselamatan kita, setiapn tetes air matanya mungkin adalah rasa sakitnya, kita mungkin gak tahu, bahkan gak mau tahu, tapi bunda kita tidak pernah memaksa kita untuk tahu, bunda kita tidak seegois itu untuk memaksa kita untuk memikirkan rasa sakitnya, tapi bunda kita selalu memikirkan rasa sakit kita, aneh deh bunda ini?!?
Dan ketika kita telah lahir, setelah bersih dari darah, bidan menyerahkan kita pada bunda, tangis sakit bunda berubah jadi tangis haru bahagia, padahal bunda gak tahu, setelah besar kita pasti ngeselin bunda, tapi bunda tetap menciumi kita dari kening, hidung, pipi, dan bibir. Bundalah ciuman pertama kita, bukan dokter, bukan suster, ayah saja belum tentu, atau ada yang pas lahir di cium sama pacarnya yang sekarang? Gak mungkin banget tuh…
Jadi fahda, gua harus bilang wow sambil salto gitu? 
Gak perlu, saya juga sedang belajar lebih mencintai bunda saya, bunda yang selama ini mungkin tidak saya dengar, saya lebih banyak mendengar keegoisan saya, bunda yang mungkin tidak saya kangenin sekangen cowok yang belum tentu cikal bakal pendamping saya, bunda yang mungkin lebih banyak tidak tidur memikirkan biaya kuliah kita, sedangkan kita tidur pulas di ranjang kosan. Bunda yang kita anggap kepo banget, bunda yang kadang dimata kit anorak setengah apapun, tapi bunda selalu membanggakan kita apapun situasinuya, bunda yang mungkin tidak kita banggakan sebangga pacar-pacar kita. Bunda yang mungkin tidak tahu kelakuan nakal kita diluar, bunda yang mungkin hanya tahu kalau anaknya hebat, tanpa tahu hal buruk apa yang sudah dilakukan anaknya.
Duuuh jadi pengen nangis, memang, ciuman pertama dari  bundalah yang harus dibanggakan, kalau masih membanggakan first kiss kita dengan lelaki yang belum tentu jadi pendamping kita, lihatlah ibunda kita, pasti malu dan rasanya pengen pura-pura pingsan.


Rabu, 22 Agustus 2012

MINAL AIDIN WAL WAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN


Hehehe... sudah berabad-abad ini blog gak di isiin. Eh, posting-posting minta maaf, maaf yaa...
Well walaupun telat, gsk apalah, "Yang penting hepi!!!"
Selama sebulan kita ngurusin badan, dalam satu hari kita jadi wow lagi, ga apalah...
Rendang, semur, ketupat sayur, kue nastar, dodol, ketapang, astor, kacang, rengginang, asinan, keripik, ehh apa lagi ya, ehm...yah kue kue, beuuhhh asal mao daaah... heheh
Semua kenikmatan itu manambah kecerian hari raya umat muslim nih, gimana gak ceria, anak-anak kecil berbaris minta salam yang nempel, kakek nenek gencar mendo'akan yang salaman dengannya,
"Eh ya, neng, sekola yang bener, biar sukses..." Dan seterusnya dehh
Semoga kecerian kita diridhoi Allah. amiin

sekali lagi, saya minta maaf yaa...
Atas segala ucapan yang menyakiti, tngkah yang ngejengkelin, diam yang ngeselin :)

salam tempel #eeeh

salam hangat, maksudnya :)

Jumat, 23 Maret 2012

Tukang Jamu Goes to Kampus

Boleh saya menceritakan satu kisah menarik? 

Mungkin sebagian dari kita ada yang sedang bergalau ria, tentang kelanjutan setelah SMA, ya begitu pun saya. Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebabnya, yang lainnya banyak. Tapi, setelah saya mendengar kisah ini dari mbak Jamu yang biasa ngampung, bukan ngota di kamseupayan saya, saya jadi semangat kuliah deh.

Beliau mencritakan tentang salah satu kerabatnya. sesama penggendol jamu. Dengan gaya khas Jawanya, dengan  mata yang bergelora (Walah, lebseayundeh) dia menceritakan anak sahabat seperjuangannya. 

Jadi, kalau saya membayangkan kehidupan seorang tukang jamu, rasanya saya adalah makhluk yang harus bersyukur banget-bangetan deh. saya tidak harus berkeliling kampung, bawa gendolan yang besarnya sealaihum gambreng. tapi, kenyataannya, semangat saya dibawah rata-rata semangat si mba ini. Anak kawan tukang jamu langganan saya, yang saya tidak ketahui namanya, beliau itu luar biasa bersemangat menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Ia berjualan Jamu, untuk biaya kuliahnya, setiap libur kuliah, ia mengajar anak TK. untuk kuliah! subhanallah! orangnya boleh kecil, tapi semangatnya luar biasa besar. lah saya, orangnya luar biasa besar, semangatnya luar binasa kecil. tapi, don't cry and smile, si mbak ini menyadarkan saya, bahwa Allah berjanji akan menjamin hidup mahluknya kan? jadi apa yang harus dikhawatirkan? bukannya kita harus kudu wajib musti have to percaya? asal memang kita mau dan sungguh-sungguh bukan? 

Jamuers, saling mengingatkan dan menyemangati dalam hal ini yooo! 

Minggu, 08 Januari 2012

Berapa bulan ya udah gak posting? pas blog ini dibuka, mungkin udah banyak sarang laba-labanya kali ya?

well... saya kembali membawa cerita bahagia, nih. Gak usah takut iri, karena saya akan menceritakan ini dengan penuh rasa cinta. (Hoek!)

3 Januari 2012 ini, saya berkesempatan mengunjungi pulau Untung Jawa. wow! Pulau yang sangat kurang indah, loh? maksud saya cukup indah.
kalau kita rasakan ya, udaranya sangat berbeda dengan Bogor yang memang sejuk. udara pantai memang begitu menyesakkan bagi saya, menurut saya, udara seperti itu tidak konsisten, dia mau sejuk tapi panas. ketika dia mau panas, udaranya menjadi sejuk. Bayangin sendiri aja deh.

tanggal 4 Januari adalah tanggal yang Indah, karena saya melewati begitu banyak hal yang menarik. Bersama teman-teman Tunas Unggul, semuanya semakin menarik.

tanggal 4 ini, kami memainkan banyak permain out bond.
Nine Box, Transver ball, three angles dmbl. semua seruuuuuuuuuu banget. dan permainan selanjutnya itu di air laut.

Pukul 3 malam.
kami dikumpulkan di bumu perkemahan.
ternyata, kami harus berjalan di tempat antah berantah, SENDERI-SENDIR! WOW!
untuk sedetik, aku saya masih sempat benafas, tapi ketika satu per satu teman saya pergi, dada saya semakin sesak. ntah harus nangis, teriak, atau pulang nyemplung ke laut.
saya sadar, ternyata hal ini tidak terlalu menyebalkan.
1. Jalan-jalan
2. melatih indera pengelihatan, karena tempatnya gelap
3. melatih jantung, karena harus selalu waspada
4. Keberanian, of course.

tapi, subhanallah, kami melewatinya dengan baik. Yang terasa hanya kebahagian. kapan lagi melakukan hal itu?

di acara ini, saya banyak mendapatkan pelajaran menarik.
understanding other people! betapa teman-teman begitu mengerti saya, sehingga tidak ada acara ngambek-ngambekan.
Care! semuanya sangat peduli satu sama lain, gak ada yang selfish.
Always Posting, Positive Thinking! waktu malam kami di lepas satu per satu, sebenarnya asma saya sedang kambuh, semua teman sekamar saya melarang saya ikut, mereka khawatir akan terjadi apa-apa dengan saya. tapi semua saya kembalikan pada Allah, saya berpikir, saya berpositif thinking, bahwa saya akan baik-baik saja, dan kalaupun terjadi apa-apa, itu adalah yang terbaik. berpikir seperti itu, sangat nyaman dan membuat pikiran lega.
selanjutnya adalah Believe! tidak ada yang tidak mungkin kalau kita percaya.

well... itulah yang bisa saya gambarkan, kurang ebihnya terima aja yah. maklum baru belajar :)


KEREN, KAN FOTO KITA?

Sabtu, 24 September 2011

Pemuda kreatif itu kami!

alhamdulillah bisa posting lagi!
hemm apa ya? apakah kamu merasa muda? atau udah gak muda lagi? temen-temen, ada hal yang ingin saya sampaikan.
teman-teman tahu Mushab bin Umair? beliau adalah pemuda yang menjadi diplomat sejak usiannya 18 tahun. dan M. Al- Fatih? beliau menaklukkan konstatinopel, saat usianya 23 tahun. 
temen-temen, coba kita lihat, saya udah bisa apa, dengan umur saya yang sudah 17 tahun ini? saya rasa masa muda saya belum optimal. padahal saya tidak tahu, kapan nyawa saya akan dicabut.
teman-teman, yang mudalah, yang berkarya, (yang tua boleh juga sih) kita harus menjadi next Al-Fatih dan next Mushab!
karena salah satu imam besar mengatakan, "Optimalkan masa mudamu, kalau tidak takbirkan 4 kali!" artinya kalau kita tidak mengoptimalkana masa muda kita dengan manfaata, lenih baik disholatkan: mati aje loh! mau hanya mati meninggalkan 3 baris huruf? nama, tanggal lahir dan tanggal wafat? ogah dah! ukirlah nama kita sebaik mungkin di hati orang tua, saudara dan teman, bahkan seluruh umat, bahwa kita adalah pemuda muslim yang penuh semangat dan kreatifitas. semangat!

Minggu, 07 Agustus 2011

Ironi bulan ramadhan

'barangsiapa berpuasa dibulan ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu'(HR Bukhari)


wah kayaknya hadist diatas belum sampai nih ketilinga abang-abang yang diparung nih ya. miris banget ya, dibulan yang penuh dengan berkah, ampunan dan keutamaan-keutamaan ini. bayangkan saja disepanjang jalan pohon jubleg banyak sekali bapak-bapak yang lagi asyik meroko dan parahnya beberapa dari mereka sambil bermain mahjong. sedih ya? 
bukan sok bener nih ya, tapi miris aja. sedih dan gak ada bangga-bangganya sedikitpun. Kalau saya berani, saya akan memotret mereka tuh, sayang tampang mereka tampang kuli dan serem-serem. dan lagi banyak warung-warung yang buka, kalau menurut saya itu juga kurang baik, bagaimanapun para abang-abang itu gak akan pada ngegantung kakinya kalau gak ada yang nyediain kan? 
'saya kan cari nafkah mbak' kata tukang warung kebanyakan. 
ya sore menjelang buka kan bisa buka.
'kan kalu buka lebih awal rezekinya jadi banyakan'
makan tu h rezeki. mbak warteg ku sayang, tenang aja dibulan ramadhan ini Allah khusus menyiapkan rezeki yang buanyak untuk kita kok don't wory, kita gak akan mati kelaperan kok ya?

Add caption
mungkin ini juga pembelajaran buat saya dan buat kita semua, sekaligus ujian untuk kita. mudah-mudahan puasa orang yang berpuasa di ramadhon kali ini sempoa, eits sempurna :) aamiin